Menghilangkan Virus Autorun.inf pada Flashdisk

Flashdisk merupakan sebuah perangkat yang banyak dipergunakan untuk berbagai kepentingan tukar-menukar data. Perangkat ini menjadi media yang praktis dan sangat ringkas untuk dibawa. Namun, flashdisk saat ini menjadi media yang paling sering digunakan sebagai penyebar virus, trojan, worm dan sejenisnya. Tak terkecuali perangkat penyimpan data lainnya termasuk MP3 player, MP4 player, Memory Card, Memory Stick, SD Card, MMC dan media penyimpan data removable lainnya yang berbasis USB.

Salah satu virus yang dapat terdeteksi langsung (baik oleh antivirus maupun secara visual) adalah virus autorun.inf. File autorun.inf ini kemungkinan besar dipergunakan oleh virus untuk mengaktifkan file-file yang dibutuhkan untuk menjalankan aksinya. Yang mengherankan adalah file autorun.inf ini berkembang sedemikian rupa sehingga sekarang sangat sulit diberantas dengan menggunakan antivirus sekalipun.


Dulu, setiap kali menemukan autorun.inf, maka dengan mudah saya bisa menghapusnya dari flashdisk. Namun, beberapa waktu kemudian file autorun.inf ini berkembang menjadi file yang tersembunyi (baca: hidden), sehingga aplikasi explorer harus selalu diaktifkan dengan mode yang dapat menampilkan file-file yang disembunyikan. Cara inipun masih cukup efektif untuk mengetahui kehadiran file autorun.inf dan sekaligus dapat dimusnahkan dengan cara dihapus dengan mudah. Belakangan, ternyata file autorun.inf ini sudah diberi kemampuan baru, yakni menjadi file “system” dan sama sekali tidak bisa dirasakan kehadirannya secara visual, bahkan oleh antivirus sekalipun.

Meskipun virus ini kasat mata, namun aksinya masih dapat dirasakan ketika flashdisk ditancapkan ke port USB, maka program akan menawarkan untuk menjalankan aplikasi pada flashdisk secara otomatis. Berarti, di dalam flashdisk tersebut telah ada file yang dapat berjalan secara otomatis.

File autorun.inf sendiri adalah file yang bisa ditulis dengan teks biasa, dan berisi informasi mengenai file apa yang harus dijalankan oleh komputer ketika sebuah media penyimpanan removable dibaca oleh komputer. Misalnya sebuah CD Multimedia Interaktif yang diberi file autorun.inf dapat berjalan secara autoplay tanpa harus diperintahkan. Rupanya kemampuan ini sekarang banyak disalahgunakan oleh para “ahli” virus untuk melancarkan aksinya.

Berikut ini adalah langkah yang cukup praktis untuk menghilangkan file : autorun.inf yang tidak terdeteksi :

1. Boot komputer dengan modus Safemode.



2. Jalankan aplikasi Command Prompt (Start > Run > cmd.exe) Bisa juga (Start > All Programs > Accessories > Command Prompt)

3. Ketikkan drive USB tersebut (misalnya E: kemudian tekan [Enter])

4. Ketikkan ATTRIB -R -A -S -H AUTORUN.INF, kemudian tekan [Enter]

5. Ketikkan DEL AUTORUN.INF, kemudian tekan [Enter]

Setelah selesai, komputer dapat di Restart dalam mode Normal.
Penjelasan:
ATTRIB adalah modul yang dipergunakan untuk mengubah atribut sebuah file.
-R adalah perintah untuk menghilangkan mode “Read Only”
-A adalah perintah untuk menghilangkan mode “Archive”
-S adalah perintah untuk menghilangkan mode “System”
-H adalah perintah untuk menghilangkan mode “Hidden”
DEL adalah perintah untuk menghapus file

Demikian, mudah-mudahan informasi ini dapat membantu.

Sumber: http://webdesainer.wordpress.com/2009/04/23/menghilangkan-virus-autoruninf/

[+/-] Selengkapnya...

Keutamaan Shalat Tarwih

Dalam Riwayat Al-Muslim.
" Semua amal anak Adam dilipat gandakan pahalanya, setiap kebaikan 10 kali lipat, hingga 700 kali, kecuali puasa Akulah (ALLAH) yang membalasnya, sebab ia meninggalkan syahwat dan makan minumnya hanya karena Aku, dan baginya ada dua kegembiraan pertama ketika berbuka dan kedua ketika berjumpa Tuhannya. Sungguh bau mulutnya, bagi Allah melebihi harumnya kasturi"
Untuk itu mari kita semua memamfaatkan momentum bulan suci ini, dengan banyak beramal dan ibadah serta hati yang ikhlas dan saling memafkan sesamanya
Berikut Fadhilah-fadhilah ( Keutamaan ) Shalat Tarawih yang disabdakan Rosulullah SAW. Diriwayatkan oleh Saidina Ali Bin Abi Tholib R.A
Dan dikutip dari Kitab : Durrotun Nashihin Hal : 18 - 19.


Malam ke 01 : siapa yang shalat Tarawih pada malam pertama dihapus dosa seorang Mu'min seperti ketika ia di lahirkan.

Malam ke 02 : Shalat Tarawih pada malam kedua di ampuni dosa dirinya dan kedua orang tuanya, jika keduanya Mu'min.

Malam ke 03 : Malaikat berseru dari 'Arsy " Telah diangkat amal dan dosanya yang telah lalu dan di ampuni oleh Allah SWT.

Malam ke 04 : Baginya mendapat pahala, seperti pahala membaca Kitab Taurat, Zabur, Injil dan AlQur-an.

Malam ke 05 : Allah SWT memberinya pahala seperti pahala Sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsho.

Malam ke 06 : Allah SWT memberinya pahala Thawaf di Baitul Makmur dan di mintakan ampun baginya oleh setiap batu benda.

Malam ke 07 : Seumpama pahala yang di peroleh nabi Musa A.S dan penolong dari kejahatan Fir'aun dan Hamman.

Malam ke 08 : Allah SWT memberikannya pahala seperti pahala apa yang diberikan kepada Nabi Ibrohim AS.

Malam ke 09 : Seumpama pahala Ibadah nabi Muhammad SAW.

Malam ke 10 : Allah SWT memberinya Rizki dan kebaikan di dunia dan akhirat.

Malam ke 11 : Apabila Ia meninggal dunia, seperti dilahirkan dari Ibunya.

Malam ke 12 : Ia datang pada hari kiamat kelak dengan wajah berseri-seri seperti bulan purnama.

Malam ke 13 : Ia datang pada hari kiamat, selamat dari kejahatan (kejelekan).

Malam ke 14 : Malaikat pada menyaksikan bahwa sesungguhnya orang tersebut telah Sholat Tarawih maka pada hari kiamat kelak Allah SWT tidak akan menghisabnya.

Malam ke 15 : Para malaikat bersholawat kepadanya dan menjaga di 'Arsy dan kursi.

Malam ke 16 : Allah SWT mencatat baginya akan di bebaskan dari api neraka dan masuk surga.

Malam ke 17 : Diberikannya pahala seperti pahala para nabi.

Malam ke 18 : Satu Malaikat berseru : " Hai Hamba Allah bahwasanya Allah SWT telah meridhoi kamu dan ke dua orang tuamu.

Malam ke 19 : Allah SWT akan mengangkat ke surga firdaus.

malam ke 20 : Allah SWT memberikan pahala para Syuhada dan orang-orang Sholeh.

Malam ke 21 : Allah SWT membuatkan baginya sebuah istana di surga dari cahaya.

Malam ke 22 : Pada hari kiamat nanti, selamat dari kesulitan dan kesusahan.

Malam ke 23 : Allah SWT membangunkan baginya sebuah kota di surga.

Malam ke 24 : Dua puluh empat (24) permintaanya di kabulkan oleh Allah SWT.

Malam ke 25 : Allah SWT mengangkatnya dari siksaan kubur.

Malam ke 26 : Allah SWT mengangkatnya baginya pahala empat puluh tahun (40 thn).

Malam ke 27 : Ia akan melewti jembatan Shirotul Mustaqim pada hari kiamat kelak seperti kilat menyambar.

Malam ke 28 : Allah SWT mengangkat baginya seribu (1000) derajat di surga.

Malam ke 29 : Allah SWT memberikan pahala seribu (1000) haji yang makbul.

Malam ke 30 : Allah SWT berfirman : Hai Hambaku, makanlah buah-buahan di dalam surga dan mandilah engkau dengan air Salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, Aku tuhanmu dan engkau hamba-Ku.

[+/-] Selengkapnya...

Hikmah Luar Biasa di Balik Puasa Ramadhan

Di balik ujian menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu selama berpuasa di bulan Ramadhan, ternyata tersembul manfaat yang luar biasa bagi kesehatan.

Harits bin Kaldah, salah satu dokter yang terkenal dari Arab mengatakan, “Menjaga makan adalah obat dari penyakit. Sedangkan perut adalah sumber penyakit”.

Dengan berpuasa, otomatis perut terjaga dari asupan makanan yang berlebihan yang mungkin membahayakan tubuh dan kesehatan.


Tahukah Anda bahwa berpuasa ternyata mampu:
1. Menurunkan bobot tubuh

Berkurangnya masukkan energi pada orang berpuasa, membuat tubuh harus mencari sumber energi yang tersimpan di dalamnya, yaitu simpanan lemak dalam tubuh untuk dijadikan sumber energi. Tak heran bila setelah 29-30 hari berpuasa, tubuh akan berubah bentuknya dan berkurang bobotnya hingga sekitar 4 kg.
2. Mencegah terjadinya stroke

Puasa juga dapat mengurangi risiko stroke karena dapat memperbaiki kolesterol darah. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan HDL (high density lipoprotein) dan menurunkan lemak trigliserol (pembentuk kolesterol LDL -low density lipoprotein- yang merusak kesehatan).
3. Menurunkan tekanan darah

Pada mereka yang memiliki tekanan darah tinggi ringan sampai sedang dengan kelebihan berat badan, puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun konsultasi dengan dokter ahli tetap harus dilakukan untuk menyesuaikan pemberian obat.
4. Membentuk sel-sel baru

Puasa juga berfungsi untuk menghilangkan sel-sel rusak dalam tubuh. Rasa lapar pada orang berpuasa membuatnya menggerakan organ-organ internal dalam tubuh dan “memakan” sel-sel yang rusak untuk menutupi rasa lapar. Nah, pada saat itu badan akan menggantinya dengan sel-sel baru, sehingga bisa kembali berfungsi dan beraktivitas.
5. Mengurangi risiko diabetes

Bagi orang sehat, berpuasa dapat mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Hal ini terjadi karena pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar gula darah. Dengan pengontrolan gula darah yang baik, akan mencegah penyakit diabetes tipe 2, yang disebabkan harmon insulin tidak sensitif lagi mengontrol gula darah.

Selama Anda sehat dan mampu berpuasa, lakukan ibadah ini dengan sepenuh hati karena selain pahala yang berlipat ganda manfaat kesehatan pun akan Anda dapatkan. Selamat berpuasa … (Aya/KCM)

Sumber: http://swaramuslim.net/ISLAM/more.php?id=1780_0_4_0_M

[+/-] Selengkapnya...

Ramadhan Cermin Keimanan

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah:183)

Panggilan untuk Mereka yang Beriman

Allah swt memanggil pada permulaan ayat di atas: yaa ayyuhalladziina aamanuu (hai orang-orang yang beriman), ini bukan sembarang panggilan, sebab yang memanggil adalah Allah swt Sang Pencipta alam semesta. Semua makhluk bergantung kepada-Nya. Tidak ada yang bisa independen dari-Nya. Maka siapa yang mengaku diri sebagai hamba-Nya hendaknya segera bergerak memenuhi panggilan ini. Allah swt dalam panggilan tersebut tidak menyebutkan kriteria yang bersifat duniawi, dengan kata lain Allah tidak berfirman: yaa ayyuhal aghniyaa’ (hai orang-orang yang kaya), hai orang-orang yang berkedudukan tinggi dan lain sebagainya, melainkan yang Allah swt panggil adalah mereka yang beriman saja, mengapa?

Di sini ada rahasia yang tersimpan, di antaranya:

(a) Bahwa dengan menyatakan keimanannya seseorang mampunyai posisi tersendiri dari sisi Allah swt. Allah swt sangat bangga dengan hamba-Nya yang beriman. Karenanya Allah swt undang mereka secara khusus. Di dalam Al-Qur’an undangan yaa ayyuhal ladziina aamanuu selalu Allah swt ulang. Menggambarkan betapa yang Allah swt anggap sebagai hamba-Nya hanya mereka yang beriman. Yang tidak beriman tidak termasuk sebagai hamba-Nya.

(b) Bahwa posisi keduniaan apapun megahnya bila tidak disertai iman, Allah swt tidak bangga dengannya. Bahkan Allah swt sangat benci kepada seseorang yang setelah diberi kenikmatan dunia, ia malah berbuat maksiat kepada-Nya. Ingat Allah swt berfirman:

”Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka dia akan berkata, “Tuhanku Telah memuliakanku”.

Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka dia berkata, “Tuhanku menghinakanku”. (Al-Fajr:15-16)

Disini nampak bahwa ukuran berhasil tidaknya seseorang bukan terletak pada kekayaan atau kemiskinannya, melainkan terletak pada keimanannya. Karenanya yang Allah swt panggil pada ayat di atas adalah mereka yang beriman. Sebab kaya dan miskin di mata Allah swt adalah ujian. Apalah arti seorang kaya jika ia tidak beriman dan mentaati Allah swt, semua itu hanya kesia-siaan. Sebaliknya sungguh sangat mulia seseorang sekalipun dalam posisi yang sangat miskin tetapi ia beriman dan mentaati-Nya, dan ia akan tergolong mereka yang Allah swt panggil dalam ayat di atas.

(c) Bahwa untuk melaksanakan ibadah puasa syaratnya harus beriman terlebih dahulu. Tanpa iman ibadah puasa seseorang tidak diterima oleh Allah swt. Allah swt hanya mengakui ibadah puasa hamba-Nya yang beriman. Karenanya dalam banyak hadits Rasulullah saw. Selalu menyebutkan kata iimaanan wahtisaaban, untuk menunjukkan bahwa ibadah yang Allah swt terima adalah berdasarkan iman dan harapan atas ridha-Nya.

Simaklah beberapa hadits berikut, ”Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan akan ridha-Nya, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lewat.” (HR. Bukharai dan Muslim)

Dalam hadits lain, ”Siapa yang menegakkan shalat malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan akan ridha-Nya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lewat.” HR. Muslim. Lalu khusus mengenai shalat pada malam lailatul qadar Rasulullah saw bersabda: ”Siapa yang menegakkan shalat malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan harapan akan ridha-Nya, Alllah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lewat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan Iman Shaum Ramadhan Terasa Lezat

Setelah memanggil orang-orang beriman dengan yaa ayyuhalladziina aamanuu Allah swt menegaskan: Kutiba ’alaikumush shiyaam (diwajibkan atasmu berpuasa), apa hubungan puasa dengan iman?. Mengapa hanya orang beriman yang diwajibkan berpuasa? Apakah puasa Ramadhan merupakan bukti keimanan seseorang?

Pertama, Ketika seseorang beriman kepada Allah swt, seharusnya ia sadar bahwa Allah swt senantiasa bersama-Nya. Di dalam dirinya menggelora hakikat keagungan-Nya. Setiap disebut nama-Nya hatinya bergetar, penuh ketakutan. Dalam surat Al-Anfal ayat 2 Allah swt berfirman, ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” karenanya seluruh kegiatan sehari-harinya selalu dalam rangka mentaati-Nya. Tidak ada perbuatan sekecil apapun yang ia lakukan kecuali dengan petunjuk-Nya. Ia menjauh sama sekali dari apa saja yang disebut kemaksiatan. Baginya kemaksiatan adalah bencana, yang tidak hanya menghancurkan harga dirinya melainkan juga menjadi sumber malapetaka bagi kemanusiaan di muka bumi.

Kesadaran ini membuatnya sangat berhati-hati dalam bersikap, jangan sampai langkahnya terjerumus dalam kemaksiatan. Sampai yang syubuhat (samar-samar) pun ia hindari, sebab dari yang syubuhat akan lahir daya tarik kepada yang haram. Puasa adalah ibadah menahan diri dari yang halal. Dari sini nampak betapa hakikat puasa adalah sebagai benteng supaya pelakunya terhindar dari yang haram. Sebab kebiasaan menahan dari yang halal, akan membangun lapisan-lapisan bemper yang menjaganya supaya tidak terjatuh kepada yang Allah swt haramkan. Perhatikan betapa untuk menegakkan puasa, seseorang harus mempunyai iman. Karena hanya iman yang jujur seseorang akan benar-benar merasakan lesatnya puasa. Tanpa kesadaran iman puasa akan menjadi beban. Di saat orang-orang berbahagia dengan puasa, ia malah merasa sempit hatinya dengan puasa.

Kedua, Ketika seseorang melakukan puasa, ia sedang berjuang menutup segala pintu yang selama ini syetan selalu masuk darinya. Pintu nafsu makan ia tutup, di mana banyak orang mengambil yang haram hanya karena nafsu makan. Pintu nafsu bermusuhan juga tutup, dimana selama ini banya terjadi konflik saling menyakiti, saling menjatuhkan, saling mendzalimi, bahkan tidak jarang saling membunuh di antara manusia adalah karena nafsu ini. Lidahnya ia tahan dari perbuatan yang keji. Setiap ada oarang yang mengajaknya bertengkar, ia menjawab: Maaf saya sedang berpuasa. Pintu nafsu seks pun ia tutup, di mana selama ini banyak orang terjerembab dalam dosa-dosa karena nafsu ini.

Perhatikan betapa puasa mencerminkan hakikat perlawanan yang dahsyat seorang hamba Allah swt terhadap syetan. Di dalam dirinya menggelora semangat untuk tidak tunduk kepada syetan, kapanpun dan di manapun ia berada. Ia sadar bahwa syetan adalah musuhnya. Allah swt berfirman, ”Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Al-Fathir:6)

Ketika seseorang masuk ke medan pertarungan melawan syetan, berarti ia masuk ke dalam pertempuran yang tidak akan pernah berakhir. Dalam rangka ini ia harus berbekal iman yang kokoh. Sebab jika imannya lemah ia tidak bisa istiqamah.

Maka ketika Allah swt memanggil di awal yat ini: yaa ayyuhalladziina aamanuu, itu maksudnya adalah orang-orang yang benar-benar jujur dalam imannya. Bukan orang-orang munafik yang pura-pura beriman. Sebab tidak mungkin seseorang yang tidak jujur dalam imannya bisa melaksanakan ibadah puasa dengan jujur. Dari sini nampak rahasia firman Allah swt dalam hadits Qudsi:

”Semua amal anak Adam itu untuk dirinya kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan langsung pahalanya.” (HR. Bukhari)

Perhatikan betapa puasa merupakan bukti kejujuran iman seseorang, sehingga Allah swt mengagungkannya, dan terlibat langsung untuk memberikan pahala kepada pelakunya.

Ketiga, Puasa Ramadhan adalah merupakan salah satu pilar ajaran Islam. Untuk menegakkan pilar ini secara kokoh tidak mungkin dilakukan oleh seseorang yang tidak punya iman atau pura-pura beriman. Allah swt Maha Mengetahui, benar-benar tahu siapa di antara manusia yang benar-benar pantas diundang untuk menegakkan pilar ini. Itulah mereka yang benar-benar beriman kepada Allah swt secara jujur. Karena itu Allah swt panggil mereka dengan: yaa ayyuhalladziina aamanuu. Perhatikan bentuk panggilan ini, Allah swt memanggil mereka hanya dengan kualitas keimanannya, bukan yang lain-lain. Ini menunjukkan bahwa yang Allah swt inginkan dari manusia melalui puasa ini adalah bagaimana ia benar-benar beriman kepada Allah swt secara kokoh dan jujur. Iman yang menghidupkan jiwanya sehingga ia senantiasa merasa bersama Allah swt. Bukan iman yang semata diucapkan dengan lisan, diiklankan di spanduk-spanduk atau tayangan televisi semenatra hatinya tidak pernah menikmati lezatnya iman tersebut. Allahu ’Alam

Sumber : DR. Amir Faishol Fath

[+/-] Selengkapnya...